Jumat, 18 Mei 2012

BIOLOGI UMUM


Asal Usul kehidupan

1. Kehidupan berasal dari Zat-Zat Anorganik

 Evolusi Kimia Dimulai dari Atmosfir Purba

Sejak berabad-abad yang lalu hingga sekarang asal usul kehidupan di bumi menjadi bahan perdebatan , sehingga menimbulkan bebrapa pertanyaan antara lain sebagai berikut ;

1.    apakah kehidupan itu ?
2.    dari manakah asal kehidupan ?

jawaban yang diberika oleh para ahli bermacam-macam , tetapi belum ada jawaban terakhir yang memuaskan dan dapat diterima semua pihak. Namun bebrapa teori telah mencoba memberikan jawaban tentang asal-usul kehidupan di planet bumi ini. Teori-Teori tersebut adalah sebagai berikut :



a.    Teori Ciptaan

Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh Tuhan. Bumi yang dicipta Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai ciri yang tidak berubah. Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai ciptaan Tuhan , seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga diciptakan oleh-Nya.


b.    Teori Kedaan bumi yang Selalu Tetap

Menurut teori ini bumi tidak mempunyai asal mula. Begitu pula spesies yang mendiami bumi juga tidak mempunyai asal mulanya.


c.    Teori Cosmozoa

Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang terdapat pada batu meteor maupun vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung banyak molekul organic sederhana , misalnya cyanogens , asam hidrocyanida.molekul-molekul organic tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi benih kehidupan.
Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan dapat timbul sekali atau bebrapa kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang berbeda.


d.    Teori Abiogenesis

Seorang ahli ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda bernama Antonie van Leeuwnhoek ( 1632-1723 ) , dengan mikrosop buatannya berjasil menemukan jasad renik yangn sifatnya hidup dan bergerak-gerak dari setets air rendaman jerami. Hasil pengamatan ini mengingatkan kembali pada pandangan generation spontan (abiogenesis) yang dikemukakan olek Aristoteles ( 384-322 SM ). Akan tetapi , sebagian orang masih meragukan kebenrannya.

Dari sekian banyak orang yang mempermasalahkan teori tersebut , terdapat seorang ahli ilmu pengetahuan alam bernama Francesco Redi ( 1626-1628 ) yang dengan teliti tidak segera menerima teori tersbeut. Ia melakukan percobaan yang hasilnya kemudian membuat pikiran banyak orang menjadi goyah terhadap teori generation spontanea.

Adapun percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi sebagai berikut. Dia merebus dua potong daging segar sampai mendidih agar terjadi sterilisasi. Kedua potongan daging itu dimasukkan ke dalam dua stoples ; stoples pertama terbuka dan stoplrs kedua tertutup rapat. Kedua stoples tersebut dibiarkan bebrapa hari , di dalam stoples pertama yang mulutnya terbuka banyak didapatkan larva atau tempayak lalat , sedangkan di dalam stoples kedua tidak ditemukan larva lalat.

Dari percobaan Francesco Redi tersebut muncul kesimpulan bahwa larva yang berada di dalam stoples pertama berasal dari telur lalat yang masuk ke dalam dan meletakkan telurnya , sedangkan di dalam stoples kedua yang tertutup rapat tidak ditemukan larva karena lalat tidak dapat masuk ke dalam dan meletakkan telurnya.

Selanjutnya , pada abad ke-18 seorang berkebangsaan Italia bernama Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799 ) melakukan eksperimen atas dasar pemikiran seperti eksperimen Francesco Redi , hanya dalam eksperimenya tidak digunakan daging , tetapi air kaldu. Percobaannya berlangsung sebgai berikut. Disediakan tiga tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu secukupnya. Tabung pertama dibiarkan terbuka mulutnya. Tabung kedua dan keyiga dipanaskan sampai mendidih selama 15 menit.

Tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka ,sedang tabung ketiga mulutnya tertutup rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiiarkan selama tujuh hari , air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terbuka menjadi keruh akibta timbul bakteri , sedang kedaan air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terttutup masih seperti semula.

Hasil eksperimen yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani ini membuktikan bahwa timbulnya bakteri bukan terjadi secara spontan , tetapi bakteri muncul dari spora bakteri yang masuk dan kemudian berkembang pada air kaldu.

Dengan percobaan Redi dan Spallanzani teori generation spontanea menjadi goyah. Namun demikian , sebagian orang menetang kebenaran percobaan Spallanzani serta mempertahankan kebenaran teori lama. Mereka menunjuk percobaan tersebut masih ada kelemahannya , yaitu pada tabung yang tertutup sebenarnya masih terdapat gejala generation spontanea , tetapi karena tertutup tidak ada gaya yang masuk untuk hidup.


e.    Teori Biogenesis

Kelemahaan percobaan spallanzi kemudian dicoba disempurnakan oleh lois Pasteur ( 1822-1895 ) ahli biokimia dan mikrobiologi dari prancis. Pada tabung kedua percobaan spallanzi, mulut tabung dittutup dengan pipa berbentuk leher angsa sehingga ruangan di dalam bakteri masih berhubungan dengan udara luar. Bentuk seperti ini memungkinkan bakteri dan spora bakteri tidak dapat masuk ke dalam air kaldu. Setelah beberapa hari ternyata hasilnya sama dengan percobaan spallanzi. Maka tumbanglah teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan slogan omne ex ovo omne ovum ex vivo 


f.    Teori Biologi Modern ( Evolusi Biokimia )

Menurut teori ini , asal kehidupan yang pertama adalah reaksi-reaksi kimiawi yang menghasilkan asam amino pembentuk protein. Asam amino merupakan dasar pemebntukan setiap sel.

Asam amino tersusun dari unsure  C,H,O dan N sebagai unsure utama. Di atmosfer banayak terdapat gas CH4 , Nh3 , H2O , dan H2  yang jika terkena loncatan bunga api listrik dapat membentuk asam amino.
Teori terbentuknya asam amino do atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan Oparin. Teori Urey dibuktikan kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan pertama terjadi di laut , kemudian organisme mengalami evolusi dengan hidup di darat.

Perlu diketahui bahwa Evolusi merupakan perkembangan mahluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu lama dari bentuk yang sederhana kea rah bentuk yang kompleks.
Setelah eksperimen lois pateur dapat menumbangkan teori generation spontanea, timbul masalah baru, yaitu dimanakah unsure kehidupan itu pertama kali timbul.? Banyak pihak yang berpendapat bahwa kehidupan muncul akibat dari reaksi-reaksi kimiawi yang diawali molekul berukuran kecil.

Molekul-molekul kecil satu dengan yang lain, dengan bantuan energi atau panas, menghasilkan molekul berukuran besar, atau dari senyawa anorganik menjadi senyawa organic terutama protein sebagi bahan dasar atau inti sel mahluk hidup. Kejadian ( secara teoritis ) tersebut merupakan awal terbentuknya sel yang bersifat primitive. Kejadianya yang pertama kali diperkirakan di laut sebgai tempat yang berenergi cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk reaksi-reaksi kimia.

Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa kehidupan pertama terjadi di atmosfer, atas dasar terbentuknya asam amino ( protein ) sebgagai dasar subsastansi kehidupan. Pada suatu saat terbentuknya bumi di atmosfer kaya akan molekul CH4,NH3,H2, dan H2O yang semuanya berupa gas. Gas-gastersebut sampai sekarang banyak terdapat di atmosfer dan terssusun dari atom-atom C,H,O, dan N yang dijumpai pada asam amino, sedangkan asam amino merupakan zat penyusun protein. Akibat loncatan bunga listrik sewaktu terjadi halilintar dan radiasi sinar kosmik, molekul-molekul itu breaksi membentuk asam amino. Adanya asam amino sinar memungkinkan terbentuknya kehidupan. Bentuk kehidupan ini diperkirakan sama seperti virus.

Perkiraan diatas yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari atmosfer, dikemukakan oleh Harold Urey ( 1893 ) ahli kimia amerika dan Oparin ( 1929 ) ahli biokimia Rusia.walupun urey dan oparin berbeda kebangsaan dan zzaman, teapi keduanya berprinsip sama sehingga pendapat itu dikenal dengan teori Urey maupun Oparin . Melalui proses evolusi bentuk kehidupan yang pertama itu berkembang menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti sekarang ini. Untuk membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan oleh Harold Urey, seorang mahasiswa dari universitas Chicago bernama Stanley Miller ( 1953 ) dengan kecermatan dan ketelitianya, berhasil membuat alat pembuktian berupa tabung kaca dengan kelengkapan pengaturan untuk memasukan gas-gas CH4,NH3,H2,dan H2O.

Alat itu juga dilengkapi dengan elektroda-elektroda yang berhubungan dengan sumber listrik. Sumber listrik berfungsi sebagi loncatan bunga api listrik dan sekaligus pencampur gas-gas tadi. Ternyata dalam percobaan ini apabila loncatan listrik bertegangan tinggi dialirkan segera terjadi reaksi kimia dan terbentuk senyawa kimia berupa asam amino.  



Evolusi Biologi dimlai di Cekungan-Cekungan di Pantai

Telah diterangkan di muka bahwa kehidupan pertama kali diperkirakan terjadi di laut. Dengan demikian , organisme mengalami evolusi dari air menuju darat. Semua mahluk hidup mempunyai unsure-unsur persamaan. Sebagai contoh , sel mahluk hidup semuanya mempunyai protoplasma. Jika setiap hewan diciptakan secara terpisah dan tidak mempunyai hubungan kekerabatan , maka setiap hewan akan berbeda. Demikian juga pada invertebrate , baik yang habitatnya di air maupum di darat mempunyai persamaan dan terjadi evolusi dari air menuju darat. Sebagai contoh , perkembangan capung dari ordo Odonata yang meliputi Isoptera dan Archiptera.

Perkembangan capung mengalami evolusi ; salah satunya adalah pergantian habitat dari air menuju darat , yaitu penetasan larva trejadi di air sedang imago atau bentuk dewasa hidup di darat. Perpindahan dari air menuju darat diikuti perubahan fungsi anggota tubuh , seperti alat pernafasan dan alat berenang. Contoh lain yang mengalami perkembanagn yang sama adalah ordo Diptera dengan salah satu anggotanga adalah nayamuk.

Di samping itu peralihan dari bahan tidak hidup menjadi sel hidup memerlukan rentang waktu yang sangat lama. Secara hipotetik , perkembanagn prokariotik terjadi pada atmosfer purba yang terbatas. Organisme pertama yang mempu mengembangkan diri dalam perairan yang kaya bahan organic adalah organisme peragi. Organisme ini memiliki fungsi dasar metabolesme anaerobic.

Perairan yang kaya akan CO2 da SO4  menyebabkan efektifnya evolusi organisme pada atmosfer electron-elekrton kea rah pembentukan ATP.
Peralihan dari atmosfer purba menjadi atmosfer yang mengandung merupakan masa evolusi besar mahluk hidup. Setelah tersedia oksigen atau O2  perkembanagn eukariotik mulai terjadi dan banyak menempati relung ekologik. Perkembangan mikroorganisme , yang meliputi perkembangan fisiologis dan metabolisme , menjadi lebih baik dengan ditandai perkembangan kromosom maupun pemindahan gen yang cukup cepat.





Teori Evolusi Biokimia

Evolusi Kimia

Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks.


Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
 Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai "halilintar" agar gas-gas dan uap air bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti ribosa.Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi masalah utama adalah belum dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.
Evolusi Biologi

Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "soppurba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada koaservat.

Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda hidup.


Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan inteligensia.


ASAL USUL KEHIDUPAN

Evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup membentuk diri mereka sendiri secara mandiri dari benda mati. Namun, ini adalah dongeng takhayul abad pertengahan yang bertentangan dengan hukum dasar biologi.
Bagi kebanyakan orang, pertanyaan "apakah manusia berasal dari kera atau tidak" muncul dalam benak mereka ketika teori Darwin disebutkan. Tapi sebelum membahas masalah ini, sebenarnya masih terdapat beragam pertanyaan yang harus dijawab oleh teori evolusi. Pertanyaan pertama adalah bagaimana makhluk hidup pertama muncul di bumi.

Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk hidup pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda mati secara kebetulan. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk secara kebetulan akibat pengaruh angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan evolusi ini bertentangan dengan salah satu prinsip paling mendasar biologi: Kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tidak dapat memunculkan kehidupan.

SEL YANG MEMBELAH DIRI

"" Hukum paling mendasar dari kehidupan adalah "kehidupan hanya berasal dari kehidupan". Suatu makhluk hidup hanya dapat muncul dari kehidupan sebelumnya""



Kepercayaan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan sebenarnya sudah ada dalam bentuk kepercayaan takhayul sejak abad pertengahan. Menurut teori ini, yang disebut "spontaneous generation", tikus diyakini dapat muncul secara alami dari gandum, atau larva lalat muncul "tiba-tiba dengan sendirinya secara kebetulan" dari daging. Saat Darwin mengemukakan teorinya, keyakinan bahwa mikroba dengan kemauan sendiri membentuk dirinya sendiri dari benda mati juga sangatlah umum. 



LUMPUR YANG BERUBAH MENJADI MAKHLUK HIDUP"

Nama ilmiah dari gambar di samping ini adalah "Bathybius Haeckelii", yang berarti "Lumpur Haeckel". Ernst Haeckel, seorang pendukung gigih teori evolusi, mencoba mengamati lumpur yang berhasil dikeruk dengan cawan dan menganggapnya sangat menyerupai sejumlah sel yang dilihatnya di bawah mikroskop. Berdasarkan pengamatan ini, ia menyatakan bahwa lumpur ini adalah materi tak hidup yang berubah menjadi organisme hidup. Haeckel dan rekannya, Darwin, meyakini kehidupan memiliki struktur sederhana sehingga dapat terbentuk dari benda mati. Akan tetapi, ilmu pengetahuan abad ke-20 menunjukkan bahwa kehidupan tidak pernah dapat muncul dari sesuatu yang tak hidup.

Penemuan biologiwan Prancis, Louis Pasteur, mengakhiri kepercayaan ini. Sebagaimana perkataannya: "Pernyataan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan telah terkubur dalam sejarah untuk selamanya". Setelah Pasteur, para evolusionis masih berkeyakinan bahwa sel hidup pertama terbentuk secara kebetulan. Namun, semua percobaan dan penelitian yang dilakukan sepanjang abad ke-20 telah berakhir dengan kegagalan. Pembentukan "secara kebetulan" sebuah sel hidup tidaklah mungkin terjadi, bahkan untuk membuatnya melalui proses yang disengaja di laboratorium tercanggih di dunia pun ternyata tidak mungkin.


SPONTANEOUS GENERATION: TAKHAYUL ABAD PERTENGAHAN

Di antara kepercayaan takhayul yang diyakini masyarakat abad pertengahan adalah benda mati dapat memunculkan kehidupan dengan sendirinya secara tiba-tiba. Saat itu diyakini, misalnya, katak dan ikan terbentuk dengan sendirinya dari lumpur di dasar sungai. Di kemudian hari terungkap, hipotesis yang dikenal sebagai "spontaneous generation (kemunculan tiba-tiba)" ini adalah kebohongan belaka. Akan tetapi, di kemudian hari dengan skenario yang sedikit berbeda, kepercayaan ini dihidupkan kembali dengan nama "teori evolusi".

Oleh karenanya, pertanyaan tentang bagaimana makhluk hidup pertama muncul telah menempatkan teori evolusi dalam kesulitan sejak awal. Salah satu tokoh utama pendukung teori evolusi tingkat molekuler, Prof. Jeffrey Bada, membuat pengakuan berikut ini:
Saat ini, ketika kita meninggalkan abad keduapuluh, kita masih dihadapkan pada masalah terbesar yang belum terpecahkan pada saat kita memasuki abad keduapuluh: Bagaimana kehidupan muncul pertama kali di bumi?



MITOS "EVOLUSI KIMIAWI"

Evolusionis terkenal, Alexander Oparin, muncul dengan gagasan "evolusi kimiawi" di awal abad ke-20. Gagasan ini menyatakan bahwa sel hidup pertama muncul secara kebetulan melalui sejumlah reaksi kimia yang terjadi pada kondisi bumi purba. Akan tetapi, tak satu evolusionis pun, termasuk Oparin sendiri, yang mampu memberikan satu pun bukti yang mendukung gagasan "evolusi kimia". Sebaliknya, setiap penemuan baru di abad ke-20 menunjukkan kehidup-an terlalu kompleks untuk dapat terbentuk secara kebetulan. Evolusionis terkenal Leslie Orgel membuat pengakuan berikut ini: "(Dengan mempelajaristruktur DNA, RNA, dan protein) seseorang mestinya berkesimpulan: ternyata kehidupan tidak akan pernah dapat terbentuk melalui reaksi-reaksi kimiawi."

Selain menggugurkan teori evolusi, hukum "kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya" juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-satunya Pencipta yang dapat menghidupkan benda mati. Dalam Alquran disebutkan, "Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup." (QS. Ar-Ruum, 30:19)



Pandangan Abiogenesis dan Biogenesis Mengenai Kehidupan
KONSEP TENTANG HIDUP
a. Pandangan Abiogenesis
1. Abiogenesis adalah pandangan yang beranggapan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati.
2. Pandangan abiogenesis ini diterima orang tanpa pertentangan sampai abad ke-17.
3. Pendukung abiogenesis antara lain Aristoteles dan John Needham (1713-1781).
b. Pandangan Biogenesis
1. Biogenesis adalah kebalikan dari
abiogenesis, yang berpendapat bahwa makhluk hidup tetap berasal dari makhluk hidup, bukan benda mati.
2. llmuwan pendukung biogenesis:
a. Francesco Redi
• Redi melakukan percobaan dengan menempatkan sayatan daging ke dalam dua botol
yang berbeda. Botol 1 dibiarkan terbuka dan botol 2 ditutup rapat.
• Hasilnya, dalam waktu beberapa hari di dalam botol terbuka ditemukan banyak tempayak, sedangkan dalam botol tertutup tidak ditemukan tempayak.
• Redi menyimpulkan bahwa tempayak-tempayak tersebut berasal dari lalat yang hinggap pada sayatan daging di botol terbuka.
b. Lazzaro Spallanzani
• Spallanzani melakukan serangkaian percobaan dengan memasukkan senyawa-senyawa organik ke dalam botol labu. Bagian atas botol ditutup rapat kemudian dipanaskan (supaya steril).
• Setelah disimpan beberapa lama, ternyata tidak ditemukan kehidupan dalam botol tersebut.
c. Louis Pasteur
• Pasteur melakukan percobaan dengan memasukkan cairan kaldu yang sudah dipanaskan terlebih dahulu ke dalam labu berbentuk leher angsa.
• Setelah dibiarkan beberapa lama, ternyata tidak ditemukankehidupan mikroorganisme dalam labu tersebut.
• Kemudian labu tersebut diletakkan secara miring. Setelah beberapa lama disimpan, ternyata ditemukan kehidupan mikroorganisme pada labu tersebut.
• Hasil eksperimen Pasteur ini ternyata dapat menumbangkan teori abiogenesis atau generatio spontanea dengan munculnya faham baru, yaitu biogenesis, yang berarti bahwa kehidupan itu berasal dari kehidupan sebelumnya. Selanjutnya dikenal dengan istilah omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, yang berarti semua makhluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup.
 
makhluk hidup dapat terbentuk dari makhluk mati. Pendukung teori ini adalah Aristoteles, Thales, dan Anaximines.Thales menganggap kehidupan berasal dari air dan anaximines menganggap kehidupan berasal dari udara.
Teori asal usul kehidupan pada kategori kedua adalah Teori Biogenesis. Pendukung teori ini adalah Fransisco Redi, Lazzari Spalazano, dan Louis Pasteur. Fransisco Redi mengemukakan percobaan ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat ( Omne Vivum ex Ovo). Lazzaro Spalazani mengemukakan percobaan kaldu yang dididihkan dan ditutup rapat hanya akan membusuk bila dalam keadaan terbuka,harus ada jasad renik terlebih dahulu(Onme Ovum ex Vivo). Louis Pasteur mengemukakan percobaan yang sama dengan L. Spalazani namun menggunakan pipa leher angsa, yang kemudian berkesimpulan, untuk mendapatkan kehidupan harus ada kehidupan terlebih dahulu (Omne Vivum ex Vivo)
Teori asal usul kehidupan pada kategori ketiga adalah Teori Urey. Teori ini menjelaskan bahwa gas Metana(CH 4 ), Amonia(NH3), Hidrogen(H2) dan Uap air (H20) yang diberi energi listrik dan radiasi sinar kosmik akan menghasilkankan terbentuknya senyawa organik misalnya asam amino yang merupakan komponen dasar protein. Protein adalah pembentuk protoplasma yang merupakan substansi dasar makhluk hidup.

Niche dan Katak di Kolam

Sering kita mendengar kata Niche terutama dalam pemasaran yg biasanya di artikan sebagai “segmented”, hal tersebut tidaklah salah tetapi sebetulnya kata niche mungkin lebih luas dari yang biasa kita bayangkan.
Kata Niche sendiri berasal dari bahasa perancis di abad pertengahan “Nicher” yang berarti “bersarang” (to nest), dipopulerkan peneliti2 ekologi salah satunya adalah Charles Sutherland Elton yg pada tahun 1927 memberikan penggunaan konsep niche. dia berkata:
[W]hen an ecologist says ‘there goes a badger,’ he should include in his thoughts some definite idea of the animal’s place in the community to which it belongs, just as if he had said, ‘there goes the vicar.
Secara umum sebetulnya Niche menggambarkan tentang environment dimana sebuah spesies itu berada, jadi ketika kita bicara tentang katak, maka niche adalah menggambarkan tentang tempat dimana katak itu hidup dan penunjang hidup lain dari katak tersebut, terutama makanannya.
Dalam arsitektur, juga dikenal kata niche bentuknya seperti gambar disamping ini, yaitu berbentuk setengah cylinder dengan ada “setengah sarang terbalik” diatasnya. Mungkin dari sinilah bahasa Indonesia mengadopsinya menjadi “relung” ataupun “ceruk”.
Kata relung ataupun ceruk sendiri juga memiliki makna “sebagian dari populasi” baik di ekologi maupun di pemasaran. Untuk lebih jelasnya bagaimana penggunaan kata Niche dalam ekologi dan pemasaran mungkin bisa dilihat dalam contoh di bawah ini.
Mari kita bayangkan bahwa dalm sebuah kolam yang agak luas terdapat 3 spesies katak, yaitu katak hijau, bullfrog dan bangkong. Si katak hijau pemakan nyamuk saja, si bangkong pemakan nyamuk, capung dan laba2, sedangkan si bullfrog memakan nyamuk, capung, laba2, ikan dan tikus.
Sifat interaksi antara si katak hijau, katak bangkong dan katak bullfrog, itu tergantung dari tiga hal yaitu :
  1. Daerah/ruang sumber penunjang kehidupan (yang disebut niche breadth)
  2. Penggunaan sumber penunjang yang sama (yang disebut niche overlap)
  3. jumlah penunjang yang tersedia bagi populasi
Niche breadth dan niche overlap bisa dihitung secara sistematis, tapi kita tidak akan menghitungnya disini. Dari contoh diatas, bisa dilihat bahwa katak bullfrog akan memiliki niche breadth yang lebih luas (bisa makan apa saja) sehingga bisa disebut “generalis”, katak Bangkong lebih “spesialis” dari katak bullfrog, tetapi katak hijaulah yang paling “spesialis” karena hanya memakan satu jenih serangga saja.
Pertanyaannya adalah: apakah yang generalis selalu bisa menang (more adaptable) belum tentu, karena biasanya yang spesialis memiliki alat yang lebih efisien (misalnya lidah yang lebih panjang) dalam menangkap makanannya.
Dalam pemasaran sama juga, katakanlah kita membicarakan SCTV dan MetroTV (bayangkan mereka seperti katak di kolam tadi dengan kita adalah sebagai makanannya) seperti apakah niche mereka.
SCTV: dengan slogannya “satu untuk semua” mencoba menjadi TV yang memiliki niche yg luas (generalis), kita bisa lihat dari acara acara SCTV yang hampir semua ada mulai dari kuis, film anak, sinetron, berita, film box office dll. yang ditujukan untuk menggaet semua SES (niche breadh luas)
MetroTV : yang berslogan “knowledge to elevate” dimana acaranya di fokuskan ke pada berita / self help (mario teguh misalnya) dll yang mungkin ditujukan ke kelas menengah ke atas saja (niche bread lebih sempit)
Apakah SCTV pasti menang karena lebih generalis? belum tentu, yang lebih spesialis memiliki program2 yang sangat menarik buat target segmennya masing masing. Bayangkan bila ada stasun tv yang masuk khusus untuk film box office saja,  maka pasar SCTV akan berkurang, kemudian TV khusus sinetron saja muncul, maka penujang hidup dari SCTV akan semakin tertekan. Untuk bisa survive, ketika pasar sudah mulai jenuh, maka (re) positioning dan (re) segmentasi sangat penting untuk bertahan hidup.
Yang diperlukan oleh kita sebagai pemasar, bila kita memiliki sebuah merek /perusahaan, bisakah kita membayangkan kolam dimana kita tinggal, apakah kita lebih generalis atau spesialis, spesies apa yang hidup dikolam tersebut yang overlap dengan kita, apakah kita mampu untuk bersaing dengannya, apakah yang kita harus lakukan untuk bersaing dll dll… sekian

sel biologi

Sel adalah struktur dasar kehidupan. Sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya akan membentuk jaringan, jaringan akan membentuk organ. Organ-organ menyusun sistem organ dan seluruh sistem. Kesatuan fungsional dari masing-masing organ akan membentuk individu.
Sel ® jaringan ® organ ® sistem organ ® individu
 Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1665) dalam bentuk sel mati dari sayatan gabus. Sejak saat itu, beberapa teori tentang sel berkembang sebagai berikut.
1. Schleiden dan Schwann (1830)
  Sel merupakan kesatuan strukturil suatu organisme.
2. Robert Brown (1831)
 Menemukan bahwa inti sel (nukleus) yang merupakan struktur penting dari sel.
3. Felix Durjadin (1835)
  Bagian yang berperan dalam kehidupan sel adalah cairan (plasma) sel.
4. Johanes Purkinje (1869)
 Cairan di dalam sel hidup yang merupakan bahan-bahan embrional di dalam telur disebut protoplasma.
5. Max Schultze (1874)
  Sel merupakan kesatuan fungsionil dari kehidupan.
6. Rudolf Virchow (1858)
 Semua sel berasal dari sel juga (omne cellula ex cellula). Jadi sel juga merupakan kesatuan pertumbuhan dari organisme.
7. Akhir abad ke XIX
 Dengan ditemukannya alat-alat dan teknologi modern, para ahli menyimpulkan bahwa sel merupakan kesatuan hereditas. Artinya, setiap individu mewarisi sifat-sifat induknya. Hal ini dapat dibuktikan melalui uji DNA sel.
Sel adalah struktur dasar kehidupan. Sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya akan membentuk jaringan, jaringan akan membentuk organ. Organ-organ menyusun sistem organ dan seluruh sistem. Kesatuan fungsional dari masing-masing organ akan membentuk individu.
Sel ® jaringan ® organ ® sistem organ ® individu
 Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1665) dalam bentuk sel mati dari sayatan gabus. Sejak saat itu, beberapa teori tentang sel berkembang sebagai berikut.
1. Schleiden dan Schwann (1830)
  Sel merupakan kesatuan strukturil suatu organisme.
2. Robert Brown (1831)
 Menemukan bahwa inti sel (nukleus) yang merupakan struktur penting dari sel.
3. Felix Durjadin (1835)
  Bagian yang berperan dalam kehidupan sel adalah cairan (plasma) sel.
4. Johanes Purkinje (1869)
 Cairan di dalam sel hidup yang merupakan bahan-bahan embrional di dalam telur disebut protoplasma.
5. Max Schultze (1874)
  Sel merupakan kesatuan fungsionil dari kehidupan.
6. Rudolf Virchow (1858)
 Semua sel berasal dari sel juga (omne cellula ex cellula). Jadi sel juga merupakan kesatuan pertumbuhan dari organisme.
7. Akhir abad ke XIX
 Dengan ditemukannya alat-alat dan teknologi modern, para ahli menyimpulkan bahwa sel merupakan kesatuan hereditas. Artinya, setiap individu mewarisi sifat-sifat induknya. Hal ini dapat dibuktikan melalui uji DNA sel.