Rabu, 29 Februari 2012
Jumat, 24 Februari 2012
makalah cerpen
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat memenuhi tugas menulis makalah pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Penulis makalah ini bertujuan untuk melatih daya
piker penulis dan mendorongnya untuk lebih kreatif dalam menulis.
Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ustadz
Amin Mustofa yang senantiasa membimbing penulis pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia khususnya dalam penyusunan makallah ini. Penulis
juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Islamiyah Attanwir yang telah
memberikan persetujuan dalam penyusunan makalah ini, dan penulis
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis berharap penyusunan makalah ini, dapat memberikan motivasi
pada siswa/i untuk terus berkarya terutama dalam hal menulis. Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangan. Karena hal tersebut,kritik dan saran sangat penulis
butuhkan.
Bojonegoro,Oktober 2010
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan ii
Kata
Pengantar iii
Daftar Isi
iv
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Identifikasi Masalah
- Batasan Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Pembahasan
- Kajian Pustaka
BAB II PEMBAHASAN
- Tokoh dan Penokohan
- Alur (Plot)
- Amanat………………………………………………………………..6
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Cerpen sebagai prosa fiksi mempunyai nilai eksistensi dan karakter
tersendiri bagi penulis dan pembacanya. Pada umumnya cerpen dibangun
atas 2 unsur (1) Unsur Intrinsik yang meliputi: tema,amanat,latar
(setting),sudut pandang (point of view),tokoh dan
penokohan,diksi/pilihan kata/gaya bahasa,dsb. (2) Unsur Ekstrinsik
meliputi: nilai sosial,politik,biografi pengarang,dsb.
Cerpen adalah gambaran kehidupan nyata seorang tokoh utama yang
diperkokoh dengan adanya tokoh pendukung,kini cerpen menjadi bentuk
prosa yang dominan karena mudah disampaikan melalui surat
kabar,majalah,radio ataupun internet. Bahkan ada majalah yang
semata-mata memuat cerpen. Bapak cerpen dan novelis Indonesia adalah
Suman H.S. Novel pertamanya adalah Kasih Tak Terlerai (1929)
Dengan mengapresiasi cerpen,kita dapat mengambil nilai positif yang
ada di dalamnya kemudian dapat kita apresiasikan pada format
kehidupan kita. Termasuk nilai positif yang dapat kita ambil dari
cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” Karya Mudjibah Utami.
- Identifikasi Makalah
Ruang lingkup unsur intrinsik cerpen sangat luas. Unsur intrinsik
cerpen terdiri dari tema,latar (setting),sudut pandang (point of
view),tokoh dan penokohan,diksi/pilihan kata/gaya bahasa dan amanat.
- Batasan Masalah
Dalam analisis unsur intrinsik cerpen yang sangat luas ruang
lingkupnya,maka penulis membatasi studi ini. Dikarenakan terbatasnya
waktu dan biaya. Melalui makalah ini,penulis hanya akan menganalisis
3 unsur intrinsik cerpen yang terdiri dari tokoh dan penokohan tokoh
utama,alur (plot),dan amanat cerpen.
- Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dari cerpen,”Kenangan Tentang
Bunda,”, karya Mudjibah Utami,antara lain:
- Bagaimana tokoh dan penokohan tokoh utama dalam cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” karya Mudjibah Utami?
- Bagaimana pola alur (plot) dalam cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” karya Mudjibah Utami?
- Apa amanat yang terkandung dalam cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” karya Mudjibah Utami?
- Kajian Pustaka
Menurut Nia Kurniati Sapari (2008:182) unsur intrinsik adalah unsur
pembangunan dari dalam. Unsur-unsur yang dimaksud adalah
penokohan,latar,alur,tema dan amanat yang terkandung didalamnya.
Menurut Euis Sulastri,dkk (2008:127) penokohan adalah pelukisan tokoh
cerita,baik keadaan lahir maupun batin,termasuk keyakinan,pandangan
hidup,adat istiadat,dsb. Ada 3 cara untuk melukiskan watak tokoh
cerita,yaitu dengan cara langsung,tidak langsung,dan kontekstual.
Menurut Stanton alur adalah suatu runtutan peristiwa yang tejadi
didalam sebuah cerita,dimana satu sama lain saling berhubungan dari
awal hingga akhir. Stanton membedakan alur (plot) kedalam urutan
waktu,antara lain plot lurus (progesif),dan plot sorot-balik (flash
back). Plot lurus adalah jika peristiwa-peristiwa yang dikisahkan
bersifat kronologis;peristiwa yang satu diikuti oleh (menyebabkan)
terjadinya peristiwa-peristiwa yang kemudian secara runtut ceritanya
dimulai dari tahap awal,tengah dan akhir. Sedangkan plot sorot-balik
(flash back) yaitu jika ceritanya tidak dimulai dari tahap awal (yang
benar-benar awal cerita secara logika),kemudian dimulai dari tahap
tengah atau bahkan dari tahap akhir,baru kemudian tahap awal
dikisahkan (www.scribd.com).
Menurut Adi Abdul Somad,dkk (2008:6) amanat adalah bagian akhir yang
merupakan pesan dari cerita yang dibaca. Dalam hal ini pengarang
menitipkan nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari cerpen yang
dibaca.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Penokohan Tokoh Utama dalam Cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” Karya Mudjibah Utami.
Runtutan cerita dalam cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” karya
Mudjibah Utami didukung oleh banyak tokoh. Tokoh utama cerpen
tersebut yaitu Via. Tokoh dan penokohan Via dalam cerpen,”Kenangan
Tentang Bunda,” antara lain:
-
TokohPenokohanBukti Pendukung
Tokoh Utama
ViaMudah terpengaruh dengan ucapan orang lain
“Tadi di Puskesmas Bi Jum bercerita pada orang- orang. Katanya Bunda tidak mau mengurus via. Bunda sibuk berkarir. Itulah sebabnya via diasuh Eyang” (halaman ke- 173, paragraf ke- 1)Pemarah“Dan alasan itu karena mereka tidak mau repot mengasuh anknya,kan? Potong via sengit. (halaman ke- 174, paragraf ke- 2)“Begitu Eyang berlalu, Via meremas kertas. Untuk apa menulis karangan tentang bunda? Bikin tambah kesal saja. Plung! Via melempar kertas ketempat sampah. (halaman ke- 175, paragraf ke- 2)Sering sakit“Lalu via mulai sakit- sakitan. Akhirnya, ia harus opname.(halaman ke- 175, paragraf ke- 3)OptimistisNamun, via yakin Bunda amat menyayanginya. Keyakinan itu akan ia jaga baik- baik.(halaman ke- 177, paragraf ke- 4)
- Alur dalam cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” Karya Mudjibah Utami
Alur (plot) yang tertuang dalam cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,”
adalah plot sorot balik (flash- back) dan dimulai dari tahap tengah
karena merupakan awal cerita secara logika, lalu tahap awal baru
kemudian tahap akhir. Cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” karya
Mudjibah Utami mempunyai pola alur sebagai berikut:
-
Pola AlurBukti PendukungPerkenalan keadaan“Langit begitu biru. Via menatap gumpalan awan putih yang berarak. Dulu bunda bercerita awan itu berlari karena takut digelitik angina. Kenangan via kembali kemasa kecil. (halaman ke- 175, paragraf ke- 3)Pertikaian/ Konflik“Brek! Via menghempaskan tubuhnya di tempat tidur. Air matanya meleleh membasahi bantal. Hati via betul- betul terlukamendengar omongan Bi jum. (halaman ke- 172, paragraf ke- 1)
Konflik berkembang semakin rumit
Ya, sepertinya ucapan Bi Jum ada benarnya juga. Bude Laras dan Bulik Prita, saudara bunda mengasuh sendiri anak- anaknya. Meskipun mereka berdua juga bekerja di kantor. Sementara via diasuh Eyang. (halaman ke- 174, paragraf ke- 2)Klimaks“Begitu Eyang berlalu, via meremas kertas. Untuk apa menulis kenangan tentang Bunda? Bikin tambah kesal saja. Plung! Via melempar kertas ketempat sampah. (halaman ke- 175, paragraf ke- 2)Solusi“Ah, tiba- tiba ada aliran haru di dada Via. Keraguannya terhadap kasih sayang Bunda, hilang sudah. (halaman ke- 176, paragraf ke- 4)
- Amanat dalam Cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,”Karya Mudjibah Utami
Amanat merupakan pesan dalam cerita yang disampaikan oleh. Penulis
kepada pembaca. Dalam cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” karya
Mudjibah Utami terdapat berbagai pesan, antara lain yaitu sebagai
berikut:
-
Amanat
Bukti Pendukung
Berusahalah untuk mencari solusi yang terbaik pada setiap masalah yang kita hadapi.
“Dulu, Eyang kecewa terhadap seseorang, Eyang menulis semua kenangan yang manis ataupun yang tidak menyenangkan. Biasanya begitu selesai menulis, hati ini bisa menilai orang itu dengan tepat. Via mau mencoba cara ini? Tulislah kenangan tentang Bunda. Mudah- mudahan via akan menemukan jawaban. Eyang kedapur dulu, ya.” (halaman ke- 174, paragraf ke- 2)Setiap orang tua pasti mempunyai rasa kasih sayang pada anaknya
“Sebetulnya Bunda keberatan. Namun demi kebaikan Via, Bundapun rela” (halaman ke- 176, paragraf ke- 3)Biasakan diri untuk selalu berfikir positif
“Sewaktu- waktu bila hatinya ragu ia akan membaca tulisannya kembali. Biarlah Bi Jum berpendapat Bunda tidak mau mengasuh dirinya. Namun, Via via yakin Bunda amat menyayanginya. Keyakinan itu akan ia jaga baik- baik.” (halaman ke- 176, paragraf ke- 4)Jangan mudah terpengaruh ucapan orang lain selagi belum ada bukti yang membenarkannya
“Kini ia tidak boleh begitu saja terpengaruh ucapan orang lain.” (halaman ke- 177, paragraf ke- 4)Dan amanat lainnya
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Tokoh utama dalam cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” yaitu Via. Tokoh Via digambarkan oleh pengarang sebagai anak yang mudah terpengaruh dengan ucapan orang lain, pemarah, sering sakit dan optimistis (berpikiran positif)
- Alur yang terjadi pada cerpen,”Kenangan Tentang Bunda,” yaitu alur flash back (sorot balik) dengan susunan pola alur antara lain: perkenalan keadaan, pertikaian, konflik berkembang semakin sulit, klimaks, dan solusi.
- Ada beragam amanat yang terkandung dalam cerpen,”Kenangaan Tentang Bunda,” diantaranya yaitu berusahalah untuk selalu mencari solusi yang terbaik pada setiap masalah yang kita hadapi, setiap orang tua pasti mempunyai rasa kasih sayang pada anaknya, biasakan diri untuk selalu berpikir positif, jangan mudah terpengaruh dengan ucapan orang lain selagi belum ada bukti yang membenarkannya.
- Saran- saran
Penulis menyarankan pada pembaca supaya:
- meningkatkan budaya membaca, mengapresiasi, menganalisis cerpen ataupun novel yang mengandung nilai hiburan dan sosial yang tertinggi.
- pustakawan MAI Attanwir lebih melengkapi koleksi buku- buku sastra sehingga diharapkan dapat memotivasi siswa berkreatifitas dalam membaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Nurgiyantoro. 2000.
Kajian Teori (online),www.Scribd.com (diakses 4 oktober 2010)
Sapari, nia
Kurniawati. 2008. Kompetensi Berbahasa Indonesia (Buku untuk Teks
Kelas VII SMP/ MTS). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
Somad, Adi Abdul
dkk. 2008. aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia (Buku Teks
untuk Kelas X SMA/ MA). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
Sulastri, Euis dkk.
Bahasa dan Sastra Indonesia (Buku Teks untuk Kelas XI SMA/
MA). Jakarta: pusat Perbukuan Depdiknas
Senin, 20 Februari 2012
INDONESIA DALAM KACA MATA DUNIA
INDONESIA DALAM KACAMATA DUNIA
Oleh : Nur Alvya
Negara Indonesia mempunyai letak geografis yang
strategis, diapit dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Hindia dan
Afrika). Terdapat pula lintasan garis khatulistiwa, tepatnya di kota Pontianak,
Kalimantan Barat, sehingga tercipta negara Indonesia beriklim tropis dengan dua
musim, kemarau dan penghujan. Disamping itu, letak geografis yang strategis
dapat mencetak Indonesia menjadi jalur menguntungkan dalam trasportasi perdagangan dunia. Betapa
beruntungya bangsa Indonesia, tanpa harus jauh-jauh datang keluar negeri sudah
dapat bertemu bule dan berinteraksi dengan mereka lewat transaksi perdagangan.
Negara Indonesia memiliki kekayaan alam yang
melimpah ruah dibandingkan negara lainnya, maka tak heran jika rasa syukur
bangsa Indonesia melebihi bangsa-bangsa lainnya. Mereka tak perlu bersusah
payah mengimpor aneka buah, cukup dengan pergi ke kebun, memetik, lalu
menikmatinya. Lain halnya negara-negara Arab yang mengimpor tanah tropis dan
tumbuh-tumbuhan dengan biaya besar, hanya demi merasakan layaknya hidup di bumi
yang permai nanhijau bukan di planet merkuriaus yang gersang, panas, dan tak ada
kehidupan di sana. Namun bukan berarti Indonesia berhasil menisbatkan diri
menjadi satu-satunya negara eksportir kekayaan alam terbesar di dunia. Terbukti
Mesir telah menjadi negara eksportir terbesar mangga, apel, dan anggur. Berawal
dari teknologi perkebunan, mereka mampu mendesain dan menciptakan lingkungan
layaknya di Indonesia.
Sebuah kekayaan lain yang terselip pada jiwa
tanah air Indonesia sebagai karakter masyarakatnya adalah kebudayaan.
Kebudayaan masyarakat di setiap daerah berbeda, namun mereka tetap dalam satu
kesatuan ya’ni berdarah dan berkebangsaan satu di tanah air Indonesia. Tak ada
kebudayaan di negara lain melebihi Indonesia, tak ada kebudayaan kenduri,
jagongan, ater-ater, dan semua tradisi lain sebagai kenyamanan hidup selain di
Indonesia.
Jika ditinjau dari segi sejarah penduduk
Indonesia merupakan keturunan homo sapiens. Namun terdapat pula homo erectus
yang pernah mendiami daerah jawa. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia bukanlah
keturunan murni antara dua jenis manusia purba tersebut. Sebuah omongan dalam
masyarakat, kualitas satu orang Jepang sama dengan lima orang Indonesia, tiga
orang Jepang sama dengan satu orang korea, sehingga satu orang korea setara
dengan lima belas orang Indonesia. Bukan berarti masyarakat Indonesia malas
berpikir dan bekerja. Berdasarkan realita saat ini tak sedikit warga negara
Indonesia yang rela meninggalkan tanah air hanya untuk memenuhi sesuap nasi
untuk keluarganya.
Masyarakat Indonesia memiliki karakter
kepemimpinan yang tinggi. Dikatakan orang Indonesia bisa memimpin tidak hanya
di Indonesia bahkan di dunia. Pernyataan ini di dukung dengan banyaknya anak
Hong Kong yang bisa bershalawat yang diajari para TKW Indonesia. Sungguh hebat
ibu-ibu Indonesia, sebagian besar mereka tidak hanya mengurusi urusan keluarga,
mencuci, menyapu, memasak, dan lain-lain. Tetapi mereka juga membantu mencari
nafkah keluarga, bahkan tak sedikit diantara mereka yang keluar negeri untuk
mengaih sekail rezeki demi keluarga. Di negeri Hong Kong para TKW (asal Blitar,
Pasuruan, dan lain-lain) diwajibkan mendidik anak-anak Hong Kong dengan durasi
waktu delapan sampai sepuluh jam. Mereka mengajarkan suatu hal yang mereka
bisa, shalawat adalah salah satu hal yang menjadi andalan mereka. Sehingga tercetak
sekitar 100 sampai 200 anak Hong Kong yang pandai bershalawat. Seandainya
anak-anak muslim Indonesia meluangkan waktu untuk belajar shalawat lebih
mendalam tentu akan menyokong Indonesia yang sebagian besar berpenduduk muslim
itu mejadi negara yang benar-benar terbukti derajat keislamannya.
Masyarakat Indonesia gemar sekali dengan yang
namanya dunia music, joget, tari, dan lain-lain. Bangsa Indonesia sangat
menghargai hasil karya cipta bangsa lain. Mereka menyukai bahkan sangat senang
mempelajari kebudayaan bangsa lain tak terkecuali seni music. Tak heran jika
orang Indonesia bisa bernyanyi dengan berbagai cengkok. Grup band Wali
misalnya, lagu pop, dangdut, arab pun bisa dikuasainya. Contoh lain grup band
Ungu dan ST12 yang tak kalah saing, mereka bisa berdendang ala melayu, inggris,
dan sebagai ciri khas bangsa Indonesia yaitu lagu dangdut. Kita tahu tak ada
penyanyi luar negeri yang mampu berdendang layaknya Ayu Ting Ting yang saat ini
sedang nge-hits di dunia
intertainment. Mereka cenderung berlagu dengan cengkok yang lurus-lurus. Karena
itu tak sedikit acara televise yang menayangkan acara ajang mencari bakat
masyarakat kita.
Kemungkinan jumlah qori’ Indonesia lebih besar
dibandingkan qori’ dari negara arab. Bisa dilihat dari banyaknya santri pesantren
Indonesia yang mengumandangkan ayat suci Al-Qur’an, nasyid, shalawat, dan
kitab-kitab kuno yang lebih dikenal dengan istilah kitab kuning dengan berbagai
lagu yang bisa melahirkan gaya tarik estetika bagi yang mendengarkannya. Itulah
salah satu faktor pendukung Indonesia menjadi leader di dunia. Namun yang masih menjadi tanda tanya besar untuk
kita sebagai masyarakat Indonesia adalah mengapa kita masih ragu dan malu untuk
mewujudkannya.
Masyarakat Indonesia terpandang memiliki unggah
ungguh dalam segala tindakannya. Cinta Laura yang popular dengan logat bulenya
pernah mengatakan “saya senang di Indonesia. Tiap ketemu kerabat atau sahabat
selalu disapa “hello?” atau ”hai?”. Di sana saya jarang menjumpai layaknya
solidaritas di Indonesia”. Kalau kita suka nonton sinetron orang-orang barat,
coba perhatikan cara mereka berbicara dengan orang lain, mereka seperti tidak
memerhatikan namun mereka bisa connect dengan apa yang mereka dengarkan. IQ
mereka tergolong tinggi sehingga mereka mampu memahami pembicaraan lawan
bicaranya walaupun terlihat tidak memerhatikan. Namun tak dapat dipungkiri,
memang setiap kelebihan selalu diiringi dengan kekurangan.
Setiap makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT
adalah seorang pemimpin walaupun toh
hanya untuk dirinya sendiri. Masyarakat Indonesia memiliki bakat untuk menjadi
seorang pemimpin baik untuk negaranya sendiri ataupun pemimpin dalam forum yang
berskala internasional. Namun kapan kita akan melangkah menuju puncak dunia.
Akankah kita terus berdiam diri dalam ketinggalan dan keterbelakangan. Kita
mempunyai modal untuk mewujudkannya, hanya saja kita kurang mempunyai keyakinan
yang kuat untuk melaksanakannya. Percaya diri adalah kunci pertama untuk
menumbuhkan keyakinan. Dengan percaya diri menjalankan segala apa yang diperintahkan
agama dan semua yang bernilai benar dalam tradisi rakyat, dimungkinkan
seseorang akan mempunyai ketegasan dalam bertindak karena dia memiliki pedoman
dalam segala aspek kehidupannya. Dan itulah sifat utama yang dalam harus ada
dalam jiwa seorang pemimpin yang berwibawa. Lain dari pada itu efisiensi
pengetahuan seseorang juga sangat diperhitungkan dalam diri seorang pemimpin.
Pengetahuan yang luas akan memengaruhi cara pandang seseorang dalam segala
tingkah lakunya. Karena itu, kita perlu melatih diri dengan terus belajar baik
belajar dalam jenjang pendidikan formal ataupun belajar dari nilai-nilai kemasyarkatan.
Langganan:
Postingan (Atom)